Organ tubuh lainnya juga mengalami infeksi karena penyakit stroke yang dideritaMami Popon.
"Tapi semakin hari semakin menurun ya, udah pendarahan di paru-parunya, udah infeksi, udah kemana-mana karena stroke, udah ke ginjal juga," ujarAmy Qanita.
Sebelum meninggal dunia, Mami Poponsempat menjalani cuci darah.
Akan tetapi, setelah pulang ke rumah kondisinya makin menurun.
"Kemarin udah cuci darah juga, tapi progress nya makin melemah," ujarAmy Qanita.
Sementara itu, anak-anak dan cucu Mami Poponsudah berkumpul untuk doa bersama.
Sejak itulah, Amy Qanitadan saudara-saudara lainnya memutuskan untuk melepas alat bantu yang selama ini dipakaiMami Popon.
"Akhirnya tadi kita turunin alat tensinya, kondisinya makin drop, makin drop, anak-anak juga udah kumpul, ventilator dicabut, semuanya dicabut akhirnya nggak lama kemudian mami nggak ada," ujarAmy Qanita.
Selama ini, Mami Poponberjuang melawan penyakitnya.
Selama kurang lebih tujuh bulan, Mami Popon beberapa kali masuk ke ruang ICU.
"Tujuh bulan sih, bolak-balik ICU, pulang lagi, ICU lagi, kita semua udah pasrah yang terbaik buat mami," ujarAmy Qanita.