Gridhype.id- Eksistensi Marcel Radhival atau yang lebih dikenal dengan Pesulap Merah memang melejit imbas kontroversinya dengan dunia perdukunan.
Namun siapa sangka dibalik hal tersebut, Pesulap Merah mengatakan bahwa ia hanya ingin mengedukasi masyarakat Indonesia.
Pesulap Merah menilai bahwa hingga saat ini masih banyak orang Indonesia yang percaya dengan hal-hal gaib.
Melalui kuasa hukumnya, Pesulap Merah menyebut bahwa hal tersebut terdaftar sebagai PT.
"Apa yang Bang Marcel sampaikan adalah edukasi. Dia ini terdaftar, dia punya PT," ujar Agustinus Naka selaku kuasa hukum Pesulap Merah.
Ia lantas membandingkan hal tersebut dengan praktik perdukunan yang ada di Indonesia.
"Sekarang, mana ada LSM dukun yang mewakili seluruh dukun Indonesia? Mana surat kuasanya?" lanjutnya seperti dilansir dari kompas.com.
Terlibat kisruh dengan Persatuan Dukun Indonesia, Pesulap Merah nyatanya menemukan hal positif dari hal itu.
Marchel menyebut bahwa niatnya untuk mengedukasi masyarakat luas kini dapat terwujud.
"Ya Alhamdulillah, edukasi saya jadi tersebar ke banyak orang," kata Marcel.
"Yang tadinya enggak kenal saya, jadi penasaran nih. 'Memang apa sih yang diedukasi?'. Ya memang ternyata banyak dukun yang menggunakan trik," sambung Marcel.
Bukan main, Pesulap Merah bahkan seolah tak takut dengan perseteruannya tersebut.
Jika dirinya terbukti salah dalam mengedukasi, maka ia rela jika Persatuan Dukun Indonesia melakukan hal gaib kepada dirinya.
"Simple kalau sama saya sebenarnya. Ayolah, dukun-dukun siapa pun di Indonesia, kalau memang laki, pembuktian ilmunya kepada saya," tegas Marcel.
Marchel lantas memberikan penjelasan lebih lanjut soal penafsiran dukun yang ia maksud.
Tegas, ia menilai bahwa dukun merupakan sosok penipu yang berlindung dibalik agama dan budaya.
"Saya menjelaskan, dukun itu tukang tipu dan tukang cabul yang berkedok agama atau budaya yang biasanya menggunakan keajaiban untuk penipuan," jelasnya.
"Itukan definisi dukun yang saya maksud,” kata Marcel lebih lanjut.
“Yang saya maksud itu sebenarnya. Yang menggunakan alat-alat atau trik untuk mengelabui pasiennya,” tutur Marcel.
Untuk diketahui, Pesulap Merah baru saja menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan pada Jumat (23/12/2022) lalu.
Pemeriksaan yang dilakukan selama 4 jam tersebut merupakan imbas dari sebuah laporan atas dugaan ujaran kebencian.
Sayangnya, Pesulap Merah mengaku tidak mengenal sosok pelapor itu.
"Tadi sih namanya Agustiar bin Ismail, saya juga enggak kenal tuh," ujar Pesulap Merah dilansir dari Tribun Gorontalo.
Ia menduga bahwa pelapor bernama Agustiar tersebut adalah murid dari dukun berinisial R.
"Penyebaran kebencian katanya, tuduhannya. Jadi laporan yang ini, dari yang dukun tua itu," sebut pesulap bernama asli Haris Setianto itu.
"Dukun tua yang inisial R yang koar-koar terus tapi sayangnya dia enggak berani pakai nama pribadi buat ngelaporin saya," lanjutnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan soal risiko yang bakal dialami oleh pelapor jika ia mempermasalahkannya.
"Karena kalau dia pakai nama pribadi, ketika saya permasalahkan kan dia yang kena, akhirnya dia pakai muridnya. Jadi parahnya dia adalah mengorbankan muridnya untuk ngelaporin saya," ungkapnya.
Pada pemeriksaan tersebut, Pesulap Merah dicecar 43 pertanyaan oleh pihak kepolisian.
(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Source | : | Kompas.com,Tribun Gorontalo |
Penulis | : | Puspita Rahayu |
Editor | : | Ruhil Yumna |
Komentar