Tedak Siten
Tedak siten merupakan salah satu tradisi masyarakat Jawa yang masih dikenal hingga saat ini.
Sarat akan makna, pelaksanaan tedak siten dilakukan dengan beberapa prosesi yang harus dilalui.
Dirangkum dari lamankemdikbud.go.id, tedak siten adalah upacara daur hidup yang dilakukan oleh masyarakat Jawa untuk memperingati seorang anak (bayi) yang telah berusia sekitar tujuh lapan atau delapan bulan.
Berasal dari kata tedhak yang artinya turun dan siti yang artinya tanah, tedhak siten juga dikenal denganupacara turun tanah.
Masyarakat Jawa percaya bahwa upacara ini merupakan simbol bagi anak-anak untuk bersiap menjalani hidup melalui tuntunan orang tua agar tumbuh menjadi anak yang mandiri.
Pelaksanaan upacara Tedhak siten terdiri dari tujuh tahapan, antara lain:
- Menginjak Jadah (tetel) tujuh warna,
- Naik tangga dari tebu,
- Turun dari tangga untuk berjalan di atas onggokan pasir
- Masuk ke dalam kurungan,
- Menyebar Undhik-undhik(uang),
- Dimandikan dengan air siraman kembang setaman, dan
- Didandani dengan pakaian yang bersih.
(*)