GridHype.id-Hacker Bjorka yang sempat viral lantaran mencuri dan menyebar data pribadi Luhut Binsar Pandjaitan kini kembali menyita perhatian publik.
Usai berhasil membobol data pengguna aplikasi My Pertamina, Bjorka kini kembali membobol aplikasi PeduliLindungi.
Hal ini membuat Pakar keamanan siber Pratama Dahlian Persadha mendesak pemerintah untuk segera malakukan audit menyeluruh dan proses forensik digital terkait dugaan peretasan tersebut.
Pasalnya, sebanyak 3,2 miliar data pengguna PeduliLindungi berhasil diretas oleh hacker Bjorka.
"Jalan terbaik harus dilakukan audit dan investigasi digital forensic untuk memastikan kebocoran data ini dari mana," kata Pratama saat seperti dilansir dariKompas.com, Kamis(17/11/2022).
Lebih lanjut lagi, ia mengatakan hal ini harus ditempuh untuk mencari sumber kebocoran data PeduliLindungi hingga bisa diambil oleh peretas Bjorka.
"Perlu dicek dahulu sistem informasi dari aplikasi PeduliLindungi yang datanya dibocorkan oleh Bjorka dengan pengecekan yang menyeluruh dan digital forensic," ujar Pratama.
Menurutnya, jika ditemukan celah keamanan pada sistem PeduliLindungi, maka kemungkinan besar memang terjadi peretasan dan pencurian data.
"Namun, bila benar-benar tidak ditemukan celah keamanan dan jejak digital peretasan, ada kemungkinan kebocoran data ini terjadi karena insider atau data ini bocor oleh orang dalam," ucap Pratama yang merupakan chairman lembaga riset siber Communication & Information System Security Research Center (CISSReC).
Pratama juga menjelaskan tiga penyebab utama kebocoran data.
Yaitu peretasan, karena kesalahan manusia atau dibocorkan oleh orang dalam, dan terakhir karena adanya kesalahan dalam sistem informasi tersebut.