Dikatakannya bahwa keluarga Margaretha dan suami pernah memiliki penghasilan yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hasil otopsi, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh keempat korban.
Soal dugaan korban tewas karena kelaparan, pihak kepolisian pun belum bisa menyimpulkannya.
Pihak penyidik masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium yang diperkirakan baru akan keluar dalam waktu satu pekan.
Sementara itu, melansir dari Kompas TV, Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala menduga kematian satu keluarga yang beranggotakan empat orang tersebut disebabkan oleh apokaliptik.
"Jangan-jangan dari keempatnya penganut paham akhir dunia atau apokaliptik dan mencabut nyawa dengan cara yang ekstrem," ujar Adrianus, Sabtu (12/11/2022) dikutip dari TribunJatim.com.
Seperti diketahui sebelumnya, keempat mayat ditemukan oleh petugas PLN yang tengah melakukan pengecekan di rumah tersebut.
Janggalnya, setelah dievakuasi dan diotopsi secara singkat, pihak kepolisian menduga para korban meninggal karena kelaparan.
Padahal, keluarga tersebut terbilang berkecukupan, terlebih Perumahan CItra Garden 1 dikenal sebagai pemukiman orang-orang berduit.
Lain itu, polisi tidak menemukan bahan makanan maupun air minum di rumah tersebut.
Menurut Ketua RT 7, RW 15, Asiung, kapur barus tersebut ditempatkan di sebuah mangkuk di atas meja makan, dan di sebelahnya ada lilin merah serta bedak.
Namun, Adrianus juga masih ragu, karena itu masih butuh penyelidikan lebih jauh.