Praktik menumpahkan darah kemungkinan dimulai oleh bangsa Sumeria dan Mesir Kuno. Namun, praktik ini baru menjadi umum saat zaman Yunani dan Romawi Kuno.
Masa itu, dokter berpengaruh seperti Hippocrates dan Galen mempercayai bahwa tubuh manusia dipenuhi dengan empat zat dasar yakni empedu kuning, empedu hitam, dahak, dan darah. Keempatnya ini harus dijaga keseimbangannya agar tubuh tetap sehat.
Dengan pemikiran ini, pasien demam atau menderita penyakit lain sering didiagnosis dengan kelebihan darah.
Untuk mengembalikan keharmonisan tubuh, dokter hanya akan memotong pembuluh darah dan membiarkan cairan merah ini mengalir keluar.
Bahkan di beberapa kasus, lintah sering digunakan untuk menyedot darah langsung dari kulit.
Praktik ini tetap bertahan sampai abad ke-19 dan musnah karena ada penelitian baru yang menunjukkan lebih banyak dampak negatif daripada kebaikan.
2. Trepanasi atau melubangi tengkorak
Trepanasi atau praktik melubangi tengkorak adalah bentuk operasi tertua umat manusia, dimulai sekitar 7.000 tahun lalu.
Hampir seluruh peradaban di dunia pernah mempraktikkan trepanasi untuk menyembuhkan suatu penyakit.
Sebuah teori umum menyatakan, trepanasi kemungkinan semacam ritual suku atau metode untuk melepaskan roh jahat dari tubuh seseorang.
Pendapat lain, mengatakan bahwa operasi ini merupakan upaya konvensional untuk mengobati epilepsi, sakit kepala, abses, dan pembekuan darah.