Saat tiba di lokasi,Kiky Saputribaru saja memahami pekerjaan tersebut.
"Akhirnya ngobrol sama yang lain. Ada yang lagi nyatok, terus dibilang kamu teh guru? Ada yang dari Sunda, Jawa. Iya kak guru, terus dibilang kamu gak tahu kerja di sini ngapain? Diceritain lah gini-gini," kata Kiky.
Ia menganggap bahwa pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan profesinya sebagai guru.
"Gue guru, dari pagi sampai sore gue mencerdaskan anak bangsa. Masa gue malah merusak moral bangsa. Gak jadi, habis itu pulang lagi," tuturnya.
(*)