GridHype.ID - Hujan deras yang mengguyur beberapa wilayah di Jawa Timur memicu banjir.
Pada Senin (17/10/2022) beberapa wilayah Malang terendam banjir.
Dikutip dari Sryamalang.com, Kepala BPBD Kabupaten Malang, Nur Fuad Fauzi, menduga bahwa banjir ini meluas karena intensitas hujan yang sangat tinggi.
Akibatnya Banjir menjadi meluber ke jalan di Kecamatan Donomulyo menuju Wates, Kabupaten Blitar.
Selain itu banjir juga disinyalir berasal dari luapan sungai yang tak mampu menahan tinggi debit air.
Banjir ini kemudian menggenangi perempatan Pagak.
Ketua RT 55 RW 3 Desa Sitiarjo, Adi Susilo menyampaikan bahwa banjir ini terjadi secara tak stabil.
Artinya terkadang banjir ini pasang, dan terkadang juga surut, tergantung pada intensitas guyuran hujannnya.
Genangan air banjir tertinggi terjadi pada Senin pukul 13.00 WIB, yaitu mencapai 1,5 meter.
Baca Juga: Aneka Tips Kesehatan, Cegah Stunting dengan Biasakan Makan Tempe, Begini Cara yang Tepat Mengolahnya
Genangan air banjir mulai surut ketika pukul 16.00 WIB.
Menurut laporan Yusak Krismanto, Sibat PMI Sumbermanjing, Wetan, banjir ini telah merendam empat dusun.
Dusun di Desa Sitiarjo masih terisolasi karena genangan masih ada.
Di Dusun Krajan Lor, ada 3 RW , yang turut terkena imbas banjir.
Selain itu Dusun Krajan Wetan, terdapat 2 RW yang terendam banjir.
3 RW di Dusun Krajan Tengah dan 2 RW Rowotrate juga terpantau terendam banjir.
Berdasarkan laporan yang diterima BPBD Kabupaten Malang, banjir ini tak menyebabkan adanya korban jiwa.
Beberapa warga yang terdampak banjir juga telah dievakuasi oleh tim BPBD.
Daerah yang terdampak banjir
Berdasarkan catatan Badan Penanggulang Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, beberapa wilayah yang terdampak banjir yakni Desa Lebakharjo di Kecamatan Ampelgading, Desa Purowodadi dan Desa Pujiharjo di Kecamatan Tirtoyudo.
Baca Juga: Innalillahi, Pemain FTV Sekaligus Istri Drummer NOAH, Clerence Chyntia Meninggal Dunia
Kemudian Desa Sitiarjo, Desa Sidoasri, dan Desa Tambakrejo, di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Lalu, Desa Sumbermanjing Kulon di Kecamatan Pagak, dan Desa Sumberoto di Kecamatan Donomulyo.
Kepala BPBD Kabupaten Malang Nur Fuad Fauzi mengatakan, banjir itu diduga akibat meningkatnya debit air sungai dan laut setelah hujan yang turun sejak Minggu (16/10/2022) malam.
"Hingga saat ini tim relawan masih melakukan evakuasi. Untuk korban jiwa nihil.
Hanya kerugian materiil," ungkapnya saat ditemui di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Senin.
Untuk jumlah warga terdampak banjir, Fuad menyebut, belum mengetahui secara pasti.
Tim BPBD masih melakukan pendataan di setiap wilayah.
"Untuk warga yang terdampak banjir sementara ini mengungsi ke rumah tetangga yang lebih aman, serta ada pula yang berlindung di panggung kayu yang dibuat di dalam rumahnya," jelasnya.
Dari sekian wilayah tersebut, Fuad menyebut banjir terparah terjadi di kawasan Desa Sitiarjo.
Di sana banjir merendam rumah warga hingga 1,5 meter.
Baca Juga: Netizen Minta Lesti Kejora dan Rizky Billar Diboikot dari TV, KPI Langsung Beri Tanggapan
"Akibatnya, sedikitnya ada empat dusun di kawasan Desa Sitiarjo terisolasi akibat banjir, serta akses menuju pantai Sendangbiru juga terputus," terangnya.
Keempat dusun itu yakni di kawasan Dusun Krajan Lor sebanyak 3 RW, Krajan Wetan 2 RW, Krajan Tengah 3 RW, dan Rowotrate 2 RW.
"Banjir ini sudah terjadi sejak Sabtu (15/10/2022) lalu.
Tapi yang paling parah hari ini, Senin," tuturnya.
Dari keempat dusun itu, diperkirakan jumlah warga terdampak sebanyak 265 kepala keluarga.
"Jumlah warga terdampak diperkirakan sebanyak 1.483 jiwa," pungkasnya.
(*)