Pasalnya, semua data disimpan di ponsel dan kaptop yang dicuri maling.
"Data-data (hilang), enggak ada sesuatu yang sensitif cuma vendor-vendor yang penting gitu jadinya sayang banget," ujar Ruben.
Suami Sarwendah ini pun menjadi bingung bagaimana menghubungi pelanggan yang sudah terlanjur memesan makananya.
"Bingung karena nomor telepon para vendor ada di handphone itu terus data-data beberapa payment di situ ada semua datanya," ujar Ruben.
Mengantisipasti kekecewaan pelanggan, Ruben dan karyawannya menulis beberapa orderan secara manual.
"Kalau kayak gini jadi harus manual karena semua disapu habis baik handphone, tab, laptop, semua sih," imbuh Ruben.
(*)