“Itu bisa jadi salah satu tujuan atau memang dibuat perencanaan bahwa inilah statement yang harus disampaikan kepada publik. Sudah dirancang sedemikian rupa,” lanjutnya.
Terakhir, Joice Manurung menyoroti ekspresi dan bahasa tubuh Rizky Billar ketika menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada Lesti dan publik.
Joice menjelaskan bahwa pernyataan yang disampaikan Rizky Billar bahwa ia mencintai Lesti dan ingin menjadi pelindung keluarganya sudah direncanakan dan bersifat normatif.
Pasalnya, tidak ada gesture apa-apa yang diperlihatkan oleh Rizky Billar saat menyampaikan pernyataan tersebut.
Namun, ketika Rizky Billar mengatakan bahwa ia adalah manusia yang tidak luput dari kesalahan, tangannya mulai diletakkan di dada.
Joice melihat bahasa tubuh ini sebagai perasaan tidak aman dan tidak nyaman yang dirasakan Rizky Billar yang muncul secara alamiah.
“Ketika dia mengatakan ‘Sebagai manusia biasa, saya tidak luput dari kekhilafan’, tangannya nempel di dada. Ini dalam bahasa tubuh disebut adaptors. Ini menyentuh diri menyatakan bahwa ada situasi yang tidak aman, tidak nyaman buat dia. Jadi mungkin dia tidak mudah menyampaikan hal itu, jadi perlu melindungi dirinya,” terang Joice.
“Kemungkinan (pernyataan) itu direncanakan karena pernyataannya normatif ya. Namun ketika ‘dan…’ itu disambung dengan kalimat (manusia yang tidak luput dari kekhilafan), itu ada jeda waktu 2-3 detik. Inilah yang sebenarnya natural,” tambahnya.
(*)