Fase ini ditunjukkan dengan adanya penyesalan atau bulan madu (reconciliation/honeymoon phase).
Baca Juga: Bikin Syok Satu Indonesia, Lesti Kejora Tegaskan Tidak akan Bercerai dengan Rizky Billar
Setelah melakukan kekerasan, pelaku dihantui rasa bersalah dan penyesalan.
Namun, penyesalan tersebut bisa saja bersifat manipulatif berkaitan dengan ketakutan atas konsekuensi yang diperoleh dari hasil kekerasan sebelumnya.
"Pada tahap inilah hati pasangan akan luluh, merasa kasihan, dan memaafkannya kembali dengan harapan si pelaku benar-benar bertobat dan tidak melakukan kekerasan lagi," kata Siti.
Tahap Stabil
Memasuki tahap stabil(calm phase),situasi ini menunjukkan relasi kembali diliputi kondisi yang relatif stabil. Pertengkaran apalagi kekerasan telah mereda.
Kedua pihak bisa jadi telah mengalami kelelahan fisik dan emosi sehingga tidak ada lagi tenaga untuk bertengkar.
Namun, tidak berarti bahwa mereka telah berhasil menyelesaikan akar masalahnya.
Perlu dipahami bahwa siklus ini dapat terulang apabila tidak ada upaya pengelolaan konflik yang baik.
Siti menegaskan bahwa potensi kekerasa tetap bisa terjadi.