Ia lantas bekerja di rumah bordil milik seseorang bernama Umar.
Parasnya yang cantik membuat Fientje sangat dikenal sebagai wanita penghibur kelas atas di Batavia.
Pelanggannya siapa lagi kalau bukan para petinggi 'Kompeni' yang berkocek tebal, salah satunya Kompeni Tuan Besar Belanda bernama Gemser Brinkman.
Benih-benih cinta kemudian tumbuh antara keduanya.
Namun saat Brinkman ingin menjadikan Fientje sebagai istri simpanannya (gundik), wanita itu menolaknya mentah-mentah.
Fientje bahkan mengatakan lebih baik dirinya jadi pramuria daripada harus jadi istri simpanan orang lain.
Mendapat penolakan, Brinkman geram dan berniat untuk menghabisi nyawa Fientje.
Hari Jumat 17 Mei 1912, Brinkman kemudian mendatangi rumah bordil dimana Fientje bekerja.
Brinkman masih ngotot untuk menjadikan Fientje sebagai istri simpanannya.
Kemudian, terjadilah cekcok di antara keduanya.
Hingga akhirnya Brinkman mencekik leher Fientje sampai wanita itu mati.