Lambat laun, muncul inisiatif untuk membentu wadah militer dalam bentuk tentara nasional.
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan fungsi BKR.
Pentingnya keberadaan militer sempat dipaparkan oleh Saurip Kadi dalam bukunya yang berjudulTNI-AD Dahulu, Sekarang, dan Masa Depan.
Pada buku tersebut, tertuang bahwa keberadaan TNI sangat diperlukan untuk mempertahankan eksistensi bangsa dan negara, terumata di masa awal kemerdekaan.
Selanjutnya, mantan anggota Pembela Tanah Air (PETA), Heiho, dan KNIL yang dulu bergabung di BKR sepakat untuk memperdalam tugas dan fungsi BKR menjadi organisasi ketentaraan.
Situasi yang mendesak lantaran adanya kedatangan tentara sekutu ke Indonesia lantas menjadi penyebab terbentuknya Tentara Kemanan Rakyat (TKR).
TKR dibentuk pada 5 Oktober 1945 dan menjadi angkatan perang pertama yang dibentuk pemerintah Indonesia.
Mayor Oerip Soemohardjo yang merupakan mantan Perwira KNIL ditunjuk oleh Mohammad Hatta untuk menjadi Kepala Staf TKR.
Adapunmantan anggota PETA, KNIL dan HEIHO juga ikut bergabung dalam TKR.
Markas Besar Umum sebagai markas tertinggi TKR dibuat olehOerip Soemohardjo.
Selanjutnya,BKR Laut mengubah dirinya menjadi TKR Laut dan beberapa bulan kemudian TKR Jawatan Penerbangan juga dibentuk untuk melengkapi sektor udara.