Kemudian saksi dan tetangga asrama keluar.
Mereka langsung melihat ke sumber suara dan melihat Bripka Dirga dalam keadaan berlumuran darah.
Bripka Dirga langsung ditolong oleh warga untuk dibawa ke RS Indriyati Solo Baru, selanjutnya dirujuk ke RS Moewardi Solo.
Setelah kejadian, polisi mengamankan satu buah kotak paket kardus warna coklat masih utuh dan serpihan bekas ledakan.
Ledakan berasal dari bahan petasan
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan ledakan berasal dari bahan petasan.
Kondisi korban ledakan, Bripka Dirgantara Pradipta (35) mengalami luka bakar 70 persen dan saat ini dirawat di RS Moewardi, Solo.
"Intinya saya pastikan bahwa ledakan di wilayah kita di daerah Sukoharjo tidak ada unsur teror. Hanya kelalaian anggota yang menyebabkan bahan itu meledak, mungkin lalai atau sebagainya, akan kami dalami," tegas Ahmad Luthfi dalam konferensi pers di Polsek Grogol, Sukoharjo, Minggu (25/9/2022).
Dari hasil penyelidikan sementara, diduga bahan petasan itu dibawa Bripda Dirgantara setelah melakukan razia di kawasan Jurug, Kota Solo.
"Bahwa benar anggota kita yang hari ini menjadi korban pernah melakukan razia satu tahun yang lalu, terkait paket pesanan online namanya bubuk Hitam yang diduga petasan yang (ditulis) CV itu sebagai bahan untuk mengusir tikus di wilayah Klaten," jelasnya.
Kemudian, hasil pengembangan penyidikan sementara, paket itu datang dari Indramayu yang dipesan tanggal 22 April 2021 dikirim oleh CV Mandiri Sujono untuk saudara A di wilayah Klaten, sudah saya amankan di Polresta Surakarta.
"Bahan petasan, pupuk hitam kita temukan dua kantong plastik dengan ukuran 1 ons, 4 bungkus plastik. Sisanya residu kemudian ada uceng-uceng," ujarnya.