Tetangga itu mengancam akan menggunakan senapan itu jika Laita tidak meninggalkan keluarga Whitaker.
Tetangga di sekitarnya sangat protektif terhadap keluarga Whitaker. Mereka tak segan untuk mengusir siapa pun yang muncul untuk memotret, mempublikasikan apalagi berani mengejek keluarga Whitaker.
Laita akhirnya berdiskusi dan bernegosiasi panjang dengan para tetangga di sekitar kediaman Whitaker.
Ia menjelaskan maksudnya hingga akhirnya diperbolehkan untuk menemui dan mempublikasi kehidupan keluarga Whitaker.
Setelah ditemui, ia menemukan sebuah keluarga yang terisolir, tertutup dari dunia luar.
Bahkan, "Mark Laita harus melakukan empat kunjungan dan memberi mereka hadiah berupa uang, makanan, dan pakaian untuk membuat mereka berbicara," tulis Mallika Singh.
Ia menulisnya kepada The Teal Mango dalam artikel berjudul The Whitaker Family: Horrors of Inbreeding yang terbit pada 9 Maret 2022. Berkat diplomasinya dengan sekitar Whitaker, Laita berhasil kembali lagi menemui keluarga Whitaker untuk menggarap video dokumenter.
Keluarga Whitaker sangat tertutup, tidak ada yang tahu dari mana mereka berasal dan siapa orang tua mereka.
Anggota keluarga ini juga tidak pernah mengungkapkan apa pun tentang asal-usul keluarga mereka akibat adanya keterbatasan komunikasi.
Di sana, Laita menemukan sebuah hipotesis yang disimpulkan tentang adanya efek perkawinan sedarah yang terjadi dalam keluarga Whitaker. Hipotesis ini didasari dari efek dan pola tradisi perkawinan sedarah yang umum terjadi di kawasan Virginia Barat.