Ayah Ashanty pernah menjadi korban penipuan.
Kala itu, semua yang dimiliki oleh keluarganya harus dijual.
Ashanty yang sebelumnya terbiasa hidup berkecukupan, tiba-tiba saja harus hidup susah.
Jika SD dan SMP ia biasa diantar menggunakan mobil, maka sejak itu ia harus terbiasa naik angkot.
Tak hanya itu Ashanty juga mengalami masa sulit ketika duduk di bangku kuliah.
Ia harus berjuang agar mampu membayar biaya kuliah sendiri.
Namun, Ashanty bersyukur berkat ujian berat yang didapat, kini ia bisa lebih kuat menjalani hidup.
Kini bagian pahit dari kehidupannya itu telah berganti menjadi kisah manis.
Ashanty hidup bahagia bersama sang suami, Anang Hermansyah.
Ia juga dikelilingi oleh anak-anak yang begitu ia sayangi.