Karena itu jika perasaan mulai bercampur dan kebingungan, hendaknya selalu mengingat Allah S.W.T.
Karena sifat perasaan yang berubah, Rasulullah S.A.W melalui bacaan doa memohon kepada Allah agar selalu diberikan keteguhan hati atas agamanya.
Dikutip dari nu.or.id, berikut tiga bacaan doa untuk menghindari perasaan cinta lain.
1. يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
(Yâ muqallibal qulûb tsabbit qalbî ‘alâ dînika).
Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu” (HR al-Nasai’).
2. Setelah bacaan pendek tersebut, Nabi Muhammad S.A.W menyambungnya dengan bacaan doa dari Al-Qur’an:
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
(Rabbanâ lâ tuzigh qulûbanâ ba‘da idz hadaitanâ wahablanâ min ladunka rahmatan innaka anta-l-wahhâb)
Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha-Pemberi (karunia),” (Ali ‘Imran [3]: 8).
3. Dalam riwayat lain, Rasulullah S.A.W berdoa: