GridHype.ID - Beberapa orang mungkin menganggap jika sabun cuci piring bisa digunakan untuk segala keperluan.
Ya, selain untuk membersihkan peralatan dapur, sabun cuci piring juga biasa digunakan untuk membersihkan benda-benda lain di rumah.
Kemudahan dan kepraktisan jadi alasan kenapa banyak orang menggunakan sabun cuci piring untuk beragam keperluan.
Namun demikian, sabun cuci piring bukan pilihan terbaik untuk membersihkan semua yang ada di rumah.
Dilansir Reader's Digest, Sabtu (20/8/2022), ini karena sabun cuci piring sebenarnya bukan sabun tapi deterjen.
Perbedaannya, sabun membungkus kotoran dan minyak sehingga bisa dicuci di bawah air mengalir.
Sementara itu, deterjen benar-benar memecah kotoran sehingga tidak bisa menempel kembali ke apa yang sedang dibersihkan, seperti yang mungkin terjadi di mesin cuci saat airnya habis.
Perbedaan itu berarti deterjen, termasuk sabun cuci piring, terlalu kuat untuk beberapa bahan atau benda di rumah.
Berikut beberapa benda di rumah yang tidak boleh dibersihkan dengan sabun cuci piring.
1. Lantai kayu
Cara membersihkan lantai kayu yang tidak tepat bisa membuatnya tergores dan kotor.
Untuk membersihkan lantai kayu dengan cara yang benar, mulailah dengan menyapu atau menyedot debu untuk menghilangkan pasir dan debu yang dapat meninggalkan goresan mikroskopis pada hasil akhir lantai.
Selanjutnya, pel lantai dengan pembersih lembut yang dibuat khusus untuk lantai kayu.
“Penting untuk memilih pembersih yang tepat untuk lantai kayu keras,” kata Bruce Johnson, ahli restorasi kayu DIY di Minwax.
"Air sabun cuci piring Anda tidak akan berhasil, dan dapat meninggalkan lapisan," jelas Johnson.
2. Bahan kulit
"Sabun cuci piring sangat bagus untuk membersihkan sepasang sepatu kets yang kotor, saya selalu menggunakannya di sepatu anak-anak saya,” ujar David Mequita, wakil presiden Leather Spa di New York.
“Tapi tidak pada (bahan) kulit yang bagus. Itu bisa terlalu keras," imbuh dia.
Para ahli menyarankan untuk menyeka kotoran pada permukaan bahan kulit dengan kain lembap, kemudian mengoleskan produk pelembap untuk menjaga bahan kulit tetap kenyal.
3. Tanaman
Internet dipenuhi dengan resep formula dan tips membuat sabun insektisida.
Untuk alasan yang bagus, yakni tidak mahal, aman bagi lingkungan, dan tidak akan meninggalkan residu pada tanaman.
Namun, menurut para ahli berkebun, banyak sabun cuci piring tidak hanya terlalu keras untuk digunakan pada tanaman, tetapi juga seringkali tidak terlalu bagus untuk mengusir hama.
Sabun insektisida murni sangat baik bagi tanaman dan mematikan bagi serangga.
4. Pakaian bahan sutra
Apakah kamu benar-benar perlu membeli deterjen khusus untuk membersihkan kain halus seperti sutra?
Kecuali kamu bersedia mengambil risiko merusak blus sutra terbaikmu, jawabannya adalah ya.
“Sutra adalah protein yang mirip dengan protein yang membentuk rambut kita, jadi Anda perlu menggunakan formula khusus kain yang merawat kain ini dengan hati-hati,” ujar Gwen Whiting dan Lindsey Boyd, salah satu pendiri The Laundress.
“Formula pencucian halus kami menggunakan enzim yang berasal dari tanaman untuk membersihkan dan mengawetkan kain sutra, bahkan yang dianggap hanya untuk dry clean," imbuh Whitung.
Untuk mencuci pakaian berbahan sutra, desir perlahan di ember dalam larutan sabun hingga 30 menit.
Bilas, peras kelebihan air, lalu taruh rata atau gantung hingga kering.
Atau, kamu dapat mencucinya dengan siklus lembut di mesin cuci dalam kantong cuci atau laundry bag.
5. Panci dan wajan besi cor
Panci dan wajan besi cor perlu dilapisi dengan minyak untuk menciptakan permukaan yang licin dan sangat anti lengket.
Sabun cuci piring, yang dibuat untuk menghilangkan lemak, akan menghilangkan lapisan itu.
Para ahli merekomendasikan membersihkan panci hanya dengan scrubber atau garam kasar dan air.
6. Mobil
Mencuci mobil dengan sabun cuci piring bisa merusak lapisan cat mobil secara permanen. Itu karena sabun cuci piring menghilangkan lapisan pelindung yang diterapkan pada cat oleh pabrikan.
Ini membuatnya rentan terhadap pemudaran dan oksidasi, yang membuat lapisan menjadi kusam dan berkapur.
(*)