Tim Dokter Rumah Sakit (RS) Pusat Otak Nasional (PON) mengungkapkan kondisi pelawak Tukul Arwana saat pertama kali tiba hingga harus menjalani operasi.
Pelawak berusia 57 tahun ini lantas diduga mengalami hipertensi dengan tensi darah 200 mmHg.
Dokter Sardiana Salam, Sp.S,M.kes yang menangani Tukul di RS Pusat Otak Nasional mengatakan, pendarahan tersebut terjadi diduga karena hipertensi yang tidak terkontrol.
"Kemungkinan ini hipertensinya yang memang tidak diketahui jadi tidak terkontrol.
Riwayat yang tidak terdeteksi inilah yang menyebabkan pecah pembuluh darah yang akhirnya menyebabkan pendarahan di otak," jelas dokter Sardiana.
Tukul sempat menjalani operasi di bagian otaknya dan sejak saat itu terus menjalani fisioterapi hingga terapi wicara.
"Untuk terapi tiga itu Mas Tukul tiap satu hari itu ada, misalnya hari ini okupasi sama fisioterapi, besoknya tuna wicara sama okupasi.
Sehari bisa sekali dua kali. Kalau untuk kliniknya itu seminggu bisa dua kali," kata manajer Tukul, Rizki Kimon.
Keluarga terus membagikan perkembangan kondisi Tukul pasca operasi yang terus membaik.
Pendarahan Otak
Melansir dari Kompas.com, pendarahan intraserebral (ICH) atau pendarahan otak dalam, subtipe stroke, merupakan kondisi kritis di mana hematoma (pengumpulan darah) terbentuk di dalam parenkim otak dengan atau tanpa perluasan darah ke dalam ventrikel.