Ini menggambarkan bahwa sultan harus waspada terhadap bahaya yang mengancam daerahnya.
Selain itu, terdapat pula kopiah berornamen bunga dan tulisan kaligrafi "maulana".
Filosofinya adalah seorang pemimpin harus mampu membawa kesejahteraan.
Ia juga harus amanah dan mengutamakan kepentingan rakyat daripada pribadi.
Dikutip dari Tribunnews Sultra, pada sisi kanan dan kiri baju dilengkapi dengan sulaman ornamen ake yang menggambarkan dua ekor burung yang memandang ke kiri dan kanan.
Maknanya ialah seorang pemimpin selalu waspada terhadap bahaya yang mengancam negeri.
Pakaian adat dolomani terdiri dari baju, celana, sarung, dan kopiah.
Saat mengenakan pakaian ini dilengkapi dengan kotango (baju dalaman), sulepe (ikat pinggang), ewanga (keris atau badik), dan katuko (tongkat).
(*)