Beberapa jenis hormon yang dihasilkan adalah TSH (thyroid-stimulating hormone), FSH (follicle-stimulating hormone), LH (luteinizing hormone), Kortikotropin, dan hormon pertumbuhan.
Ketiga hormon pertama diketahui bertugas untuk mengendalikan fungsi kelenjar endokrin lainnya.
Selain itu, juga berfungsi untuk merangsang kelenjar tersebut untuk menghasilkan hormon.
Saat kelenjar hipofisis ini terganggu, termasuk mengalami penyusutan, maka tidak dapat memproduksi satu atau lebih hormon dalam jumlah yang cukup dan menyebabkan terjadinya kelainan.
Gejala Empty Sella Syndrome
Viola menjelaskan, tidak semua pasien yang mengidap Empty Sella Syndrome ini akan merasakan gejala, dan terpengaruh produksi hormonnya.
“Sebagian besar pasien yang mengidap penyakti ini bersifat asimptomatik atau tidak menimbulkan gejala apa-apa,” kata Viola kepada Kompas.com, Kamis (21/7/2022).
Gejala klinis yang muncul tentu bergantung pada penyebab dasarnya, serta hormon apa yang sekresinya mengalami masalah.
Ia mencontohkan, jika pasien dengan Empty Sella Syndrome tersebut yang terganggu adalah hormon seksualnya.
Maka penyakit itu bisa menyebabkan gangguan siklus haid, infertilitas, atau impotensi pada laki-laki.
Selain itu, gejala lainnya yang sering muncul adalah nyeri kepala, penurunan ketajaman penglihatan, dan fatigue atau mudah lelah.