4. Fitnah dajjal
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
“Allahumma inni audzubika min ‘adzabi jahannama wa min adzabil qabri wa min fitnatil mahya wal mamati, wa min syarri fitnatil masihid dajjal,".
Artinya : Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari siksa jahannam, dari fitnah kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari fitnah al-masikh ad-Dajjal (HR Muslim dari Anas dan Abu Hurairah).
"Alkisah, doa ini sangat penting, kata Ustadz Adi Hidayat, Imam An Nawai Thous punya anak dan setelah anaknya sholat ia bertanya apakah kamu mengucapkan doa diatas, kata anaknya 'lha (tidak)', lalu kemudian ia menyuruh anaknya salat lagi," kata Ustadz Adi Hidayat.
"Saking pentingnya doa ini disuruh salat lagi, ada perhatian orang tua yang sangat dalam pada anaknya, orang tua ingin anaknya selamat dari fitnah, orang tua ingin anaknya jadi sholeh, orang tua mana yang tidak ingin anaknya hidup bahagia, orang tua mana yang tidak ingin anaknya tidak saleh, karena itu ketika anaknya tidak menjalankan ini, disuruh ulang lagi sama bapaknya," kata Ustadz Adi Hidayat.
"Semua yang Allah tanamkan itu punya batasan yang kita lihat sekarang terus menghilang, telinga punya keterbatasan semakin menjauh semakin tidak terdengar, pikiran juga punya keterbatasan,
kenapa akal tidak ingin punya batas pasti terbatas, karena itu Allah kasih jalan iman dulu, nanti kalau iman sudah jalan hati dilembutkan hikmah datang dan akal mengikuti," paparnya.
Karena kita yakin, maka dari itu kita harus siap-siap. Artinya kita harus mempersiapkan bekal kita di dunia untuk ke surga.
Ongkosnya cukup mudah, bekalnya salah satunya ialah mengamalkan doa empat hal tadi.
"Jika manusia tidak membawa persiapan maka ia tidak masuk ke surga," pungkas dia.