Cangkok rahim telah menjadi terobosan baru dalam membantu wanita yang tidak memiliki rahim untuk mengalami hamil dan melahirkan bayi dari darah dagingnya sendiri.
Setelah bayi pertama lahir dari wanita yang mendapat cangkok rahim, kini segera menyusul bayi kedua.
Sementara itu, menurut Arthur Caplan, seorang profesor bioetika dan kepala Divisi Etika Medis di Fakultas Kedokteran Universitas New York, mengatakan, cangkok rahim masih terus dipelajari.
Hingga kini, prosedur ini masih dipelajari untuk keamanan dan efektivitasnya.
Penelitian tambahan juga diperlukan untuk memahami risiko prosedur dan efeknya pada janin kelak.
“Jadi, apakah cangkok rahim bisa dilakukan pada pria saat ini? Bisa-bisa saja, tapi itu bukanlah perilaku yang bertanggung jawab," Caplan menegaskan, seperti dilansir dari Live Science.
Dia menambahkan, untuk wanita saja, metode ini masih dilakukan dengan sangat hati-hati.
Hal ini disebabkan, para ahli merasa masih butuh waktu lama untuk menerapkannya secara aman pada pria.
Namun apakah pria yang telah dicangkok rahim dapat hamil? jawabannya adalah tidak.
(*)