Operasi bariatrik ini bisa membantu pasien obesitas parah dengan diabetes tipe 2 dan hipertensi.
Indikasi operasi bariatrik adalah orang dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) lebih dari 30 atau orang dengan IMT yang lebih rendah namun sudah memiliki berbagai penyakit komorbid.
Penyakit tersebut bisa meliputi penyakit jantung, diabetes tipe 2, hiperlipidemia, dan kolesterol tinggi.
Kondisi seperti itu menunjukkan pasien tersebut sudah sangat tidak sehat dan harus segera mendapatkan penanganan, salah satunya dengan operasi bariatrik.
Macam-macam operasi bariatrik Berdasarkan efeknya, operasi bariatrik bisa dibagi menjadi dua macam, yaitu reversible dan irreversible.
1. Bariatric reversible
Operasi bariatrik reversible dilakukan dengan cara mengikat lambung dengan selang yang terbuat dari silikon. Ikatan ini berfungsi membatasi ruang lambung agar pasien merasa lebih cepat kenyang.
Keuntungan tipe operasi bariatrik ini adalah tingkat komplikasi yang lebih rendah karena invasinya minimal. Selain itu, pasien juga lebih cepat sembuh dan alat tersebut bisa dilepaskan jika diperlukan.
Kekurangan operasi bariatrik ini adalah alat ini mungkin membutuhkan penyesuaian setelah satu tahun. Selain itu, progres penurunan berat badannya juga lebih lambat dibandingkan operasi yang irreversible.
2. Bariatric irreversible
Operasi bariatik irreversible atau permanen bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu gastric bypass atau sleeve gastrectomy.