"Yang penting aku ada kerjaan, nggak melulu sedih-sedihan," ujar Fuji dilansir Tribunstyle dari YouTube MD Entertainment, Jumat (01/07).
Namun, Fuji merasa keputusan mengambil semua pekerjaan itu tidak tepat.
Pasalnya, ia belum bisa mengontrol waktunya sendiri.
"Pas diambil semua sama dia, aku nggak bisa kontrol. Kok nggak ada liburnya? Aduh nggak kuat, nggak kuat."
"Akhirnya baru bisa kontrol (waktu) 4 bulan kemudian," jelas Fuji.
Pada kesempatan itu, Fuji mengatakan bahwa ia pernah ke psikolog untuk konsultasi.
Tetapi, sesampainya di sana, Fuji malah menangis tanpa henti.
"Waktu itu pernah ke psikolog. Lah, nangis ke psikolog 2 jam. Lama banget."
"Ujung-ujungnya nangis juga, mungkin karena kalau di psikolog ditanyain jadi nangis. Lebih terbuka kali ya unek-uneknya," ungkap Fuji.
Tapi kini, Fuji sudah mem-filter komentar-komentar buruk.
"Aku sudah filter komen Instagram kayak kata-kata kasar. Jauh-jauh ya, toxic-toxic people. Di awal parah banget."