Keluarga pasien lain yang juga sempat berbincang dengan Budi adalah Asep Hendra.
Pria warga Ciamis, Jawa Barat ini ingat betul berbincang dengan Budi pada 28 September 2015 silam.
"Saat itu di basement. Saat itu, kalau tak salah dia tengah persiapan CT Scan. Dia bilang keluhannya sesak, tapi belum tahu penyebabnya," ujar Asep.
Budi Anduk meninggal dunia di usia 47 tahun.
Ia diketahui mengawali kariernya dalam industri hiburan sebagai figuran acara televisi Ngelaba (Patrio) pada 1996.
Budi juga pernah bermain sebagai bintang tamu di OVJ, Opera Van Java.
Namanya dikenal masyarakat luas berkat aktingnya dalam program komedi situasi Tawa Sutra dan acara televisi Untung Ada Budi.
Ia telah membintangi film-film layar lebar, yakni Tiren: Mati Kemaren, Tulalit, Ku Tunggu Jandamu (2008), Pesantren & Rock n' Roll (2011), dan ABG Jadi Manten (2014), dikutip dari Tribunnews.
Sebelum Meninggal Sang Istri Sebut Sang Pelawak Sering Berhalusinasi
Neneng Nurhayati, istri almarhum pelawak Budi Anduk, menceritakan hal-hal yang membekas di benaknya sebelum kepergian sang suami.
"Dia (almarhum Budi) mengigau kepada saya. Dia pengin pulang. 'Ayuk, pulang', katanya. Aku bilang, 'ini rumah kita, Bud, mau pulang ke mana?' Begitu," kata Neneng.