GridHype.ID -Suasana duka nampaknya masih menyelimuti keluarga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Seperti yang kita tahu, putra sulung Ridwan Kamil,Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril sudah dinyatakan meninggal dunia akibat tenggelam.
Melansir dari Grid.ID, putra sulung Ridwan Kamil tersebut dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (3/6/2022) karena tenggelam di Sungai Aare, Bern, Swiss.
Sebelumnya, Eril dikabarkan hilang karena terseret arus sungai ketika sedang berenang bersama adik dan temannya pada Kamis (26/5/2022) siang hari.
Dalam keterangan resminya, Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa Eril berada di Swiss dalam rangka mencari universtias untuk melanjutkan studi magister.
Pasalnya, dalam beberapa bulan lagi, Eril akan menjalankan wisuda dari Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Mesin.
“Ananda Eril ini memang sedang safar, berniat untuk melanjutkan mencari ilmunya karena harusnya beberapa bulan lagi wisuda. Dan seperti ayahnya ingin mencari ilmu sejauh-jauhnya, seluas-luasnya,” kata Ridwan Kamil, dikutip dari Kompas TV.
Ridwan Kamil melanjutkan bahwa ketika musibah tersebut terjadi, dirinya memang sedang melakukan kunjungan kerja ke London, Inggris.
Namun, menurut istrinya, Atalia Praratya, selama berada di Swiss, Eril sangat bahagia karena sedang dalam proses mencari ilmu.
Hal itu kemudian yang membuat Atalia berpikir bahwa putra sulungnya pergi ke hadapan Tuhan dengan hati yang bahagia.
“Istri saya mengatakan anak saya berpulang saat sedang berbahagia, mungkin itu hadiah dari Allah.
Dia pulang tidak dalam detik-detik bersedih.
Dia berada dalam posisi sedang mencari ilmu, dalam posisi sedang berbahagia sehingga tentulah kita berharap yang terbaik,” ungkap Ridwan Kamil.
Sementara itu, walaupun masih berduka, Ridwan Kamil telah kembali melakukan tugasnya sebagai Gubernur Jawa Barat sejak Senin (6/6/2022).
Upaya pencarian jasad Eril di Sungai Aare pun akan tetap dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Sementara mengutip dari Tribun-Timur.com, Ridwan Kamil belum lama ini membongkar fakta baru soal Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril.
Ternyata Eril bisa berenang dan memiliki lisensi menyelam.
Namun masih saja tereseret arus Sungai Aare, Bern, Swiss.
Suami Atalia tersebut membongkar dugaan penyebab Eril tenggelam terseset arus di Sungai Aare pada 26 Mei 2022.
Hingga kini, pihak kepolisian Swiss masih melakukan pencarian terhadap Eril.
Ridwan Kamil menyebut seharusnya sangat aman bagi Emmeril Kahn untuk turun ke Sungai Aare.
Dilihat dari fisik Emmeril Kahn, serta kemampuannya berenang dan menyelam.
Seperti yang diketahui, pencarian Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss, telah memasuki hari ke-12, Senin (6/6/2022).
Pihak kepolisian Bern masih terus berupaya mencari keberadaan Eril.
Dalam konferensi pers, Senin, Duta Besar RI untuk Swiss, Muliaman D Hadad mengatakan, pencarian Eril akan terus dilakukan sampai waktu yang tidak ditentukan.
"Pihak kepolisian Swiss masih dan terus melakukan upaya optimal dalam proses pencarian Eril dan pemerintah Bern memberikan perhatian khusus untuk pencarian," ujar Muliaman.
"Proses pencarian terus dilakukan tanpa batas waktu. Artinya, misi pencarian dilakukan hingga Eril ditemukan," ujarnya menambahkan.
Dugaan Eril terseret arus
Sementara, Ridwan Kamil menduga, Eril terseret arus Sungai Aare dan tenggelam karena mengalami kram.
"Jadi pas kejadian, anak kami itu terduga ada kram.
Karena fisiknya itu lebih tinggi dari saya di usia yang sedang bagus badannya, dia juga suka berenang dan punya lisensi menyelam pula.
Jadi menurut logika fisik harusnya aman saja," kata Emil, sapaan akrabnya, saat memberikan keterangan dalam pengajian keluarga, Minggu (5/6/2022) malam.
Terlebih, kata Emil, kondisi Sungai Aare, berbeda dengan sungai Indonesia.
"Sungai Aare itu sungainya beda dengan sungai di kita. Kalau di kita sungai itu sumbernya mata air, jadi sudah sedingin-dinginnya masih menghangat.
Kalau di sana itu sungainya datang dari salju es yang cair. Jadi walaupun cuacanya biru dan panas, itu airnya seperti air kulkas, kira-kira begitu," tuturnya.
Meski demikian, Emil tetap menganggap hal itu sebagai suratan takdir yang harus disikapi secara ikhlas.
(*)