Proses penyembuhan dibutuhkan waktu lama, karena virus dalam tubuh Kiwil harus dihilangkan satu-persatu.
"Infeksi virus, virusnya banyak tapi bukan corona. Penyembuhannya juga satu-persatu mulai dari kaki, lambung, kemudian paru."
"Terus virus di radang diobati sembuh baru ngobatin yang kepala, gitu terus," jelas Kiwil yang ikut membeberkan kondisi kesehatannya.
Merasakan sakit di sekujur tubuh, Kiwil mengaku sudah pasrah akan kematian.
"Selain demam mau mati kayaknya, pandangan udah gak fokus, udah gak bisa melihat, wah gue mau mati ini," tambahnya.
Bahkan Kiwil mengaku dirinya sempat didatangi almarhum Sapri.
"Ini yang paling parah, waktu awal-awal udah berpikir wah gue mau mati ini. Yang dipikiran gue cuma sakaratul maut," jujur Kiwil.
"Sampai gue sempat terpikir iya kaya gitu ngebayangin (didatangi) almarhum Sapri. Apa kayak gini ya rasanya," imbuhnya.
Untungnya kini kondisi Kiwil makin membaik meski belum 100 persen pulih seperti sedia kala.
Beberapa kali ia masih mengeluh ke Venti karena merasakan sakit di bagian kepalanya.
"Hari ini full abang benar-benar 80 persen. Perutnya sudah enak, pinggang sudah nggak pegal, dan sekarang sakitnya di kepala. Kepalanya masih nyelekit gitu," tandas Venti.