"Tas ini tas ustazah, isinya keperluan bayi, jadi maksud saya mau kasih tas ini untuk ustazah yang sudah lepas di sana, dia tak kasih, tas ini tak boleh lewat ke sana, jadi luar biasa sekali orang Singapura, tas pun untuk bayi nggak dikasih," sambung UAS.
Sang pemuka agama bingung ada apa gerangan yang membuat imigrasi Singapura melarangnya untuk masuk.
Padahal ia hanya ingin berlibur dan sama sekali tak ingin menggelar acara apapun yang berkaitan dengan syiar agama.
"Untuk holiday, bukan acara pengajian, bukan tabligh akbar."
"Terus dia tanya, mana istrinya, didatanginya ke sana kawan saya, sama anaknya, sama istrinya, rupanya mau dijemputnya, mau dideportasinya semua."
(*)