GridHype.ID - Bulan Ramadan sebentar lagi tiba, umat muslim menyambut bulan suci ini dengan berbagai perayaan.
Di Indonesia yang berlatar beragam suku dan ras, ramadan disambut dengan aneka macam tradisi dan buaya.
Sebagian masyarakatIndonesia menyambutnya dengan perayaan Megengan atau juga dikenal dengan sebutan Ruwahan.
Apa itu Megengan? Dikutip dari buku PENDIDIKAN ISLAM SEBAGAI STRATEGI TRANSFORMASI BUDAYA, Megengan merupakan tradisi memberikan berkat atau makanan kepada tetangga, salah satu makanan yang ada di dalamnya yaitu kue apem.
Disebutkan, tradisi ini bertujuan untuk mensucikan diri agar mendapat ampunan di Bulan Ramadan. Lantas bagaimana hukum Megengan dalam Islam?
Wasid Mansyur, dosen Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Sunan Ampel Surabaya (UINSA) menjelaskan Megengan berasal dari kata Megeng yang artinya menahan.
"Megengan dari bahasa menahan, pengingat bahwa akan memasuki bulan Ramadhan," katanya, saat dihubungi Surya.co.id.
Tradisi perayaan Megengan di Nusantara menurut Wasid Mansyur, ada bermacam-macam, mulai ziarah kubur hingga sedekah makanan.
"Ziarah, sangat dianjurkan (Sunnah) begitu juga shodaqah. Shodaqoh makanan yang biasanya ada kue apem," jelasnya lagi.
Lebih lanjut Wasid menjelaskan kue apem identik dengan simbol meminta ampunan.