Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Jangan Sampai Menyesal! Waspada Kebutaan Dini Akibat Katarak yang Telat Ditangani

Nailul Iffah - Sabtu, 19 Maret 2022 | 10:15
Ilustrasi mata katarak

Ilustrasi mata katarak

GridHype.ID - Katarak masih menjadi penyebab utama kebutaan di seluruh dunia.

Secara global, dari 1,1 miliar orang dengan gangguan penglihatan, sekitar 100 juta orang menyandang katarak (17 juta di antaranya sampai alami kebutaan).

Sementara di Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) menyebut bahwa pada 2017 terdapat 8 juta orang dengan gangguan penglihatan (termasuk 1,6 juta kasus kebutaan).

Dari angka kebutaan tersebut, sekitar 1,3 juta atau 81,2 persen diakibatkan oleh katarak.

Selain dampak kesehatan, gangguan penglihatan berpengaruh besar pada ekonomi.

Analisis Lancet Global HealthCommissionon Global EyeHealth mendapati bahwa gangguan penglihatan menyebabkan kerugian produktivitas setara USD 410.7 miliar per tahun.

“Individu dengan gangguan penglihatan, apalagi yang buta, lebih berisiko kehilangan kesempatan untuk bekerja dan menjalankan aktivitas ekonomi.

Tak hanya itu, mereka juga bisa terkendala dalam membaca dan belajar, sampai risiko yang fatal karena kesulitan berkendara.

Karenanya, kesehatan mata sangat relevan dan berpengaruh kuat dalam perwujudanTujuan Pembangunan Berkelanjutan yang ditetapkan PBB.

Baca Juga: Tepis Rumor Miring Soal Rumah Tangga, Krisdayanti Setia Temani Raul Lemos Jalani Operasi Katarak

Untuk mendukung itu, ketersediaan layanan kesehatan mata yang memadai dan mumpuni sangatlah krusial.

Tak kalah penting, perkembangan keilmuan secara terus menerus guna meningkatkan kualitas penanganan terhadap gangguan penglihatan, khususnya di Indonesia,” paparDR. Dr. VidyapatiMangunkusumo, SpM(K),Spesialis Mata Subspesialis Bedah Katarak &Refraktif JEC Eye Hospitals &Clinics.

Editor : Hype





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x