Follow Us

Kasus Kematian Tangmo Nida Masih Diselidiki Kepolisian, Tersangka Por dan Robert Justru Mendadak Jadi Biksu, Ada Apa?

Dwi Purworahayu - Jumat, 18 Maret 2022 | 18:15
Penggemar Tangmo Nida melakukan demonstrasi menuntut pengusutan tuntas kasus kematian aktris Thailand itu.
(Instagram @melonp.official)

Penggemar Tangmo Nida melakukan demonstrasi menuntut pengusutan tuntas kasus kematian aktris Thailand itu.

"Kami datang untuk menahbiskan kali ini untuk membuat pahala, pergi berziarah, membuat pahala dan membuat pahala untuk teman-teman kita, yaitu Tangmo," ucap Por.

"Semoga pahala ini seperti Tangmo, Meskipun Mo bukan orang Budha tapi saya percaya pada pahala kebaikan itu akan terjadi dengan teman-teman kita juga.

Saya meminta semua orang untuk bergabung dalam pembuatan kebaikan. Semoga jasa ini mencapai Mo," imbuhnya.

Selama 15 hari kedepan, mereka selain melaksanakan 8 sila dalam ajaran Budha, juga makan satu kali dan berlatih meditasi.

Menurut keterangan Phra Phra Ajarn Uthen dari Wat Tha Mai, Por sempat menghubunginya meminta ditahbiskan sebagai biksu.

Tapi menurut Phra Uthen, orang yang memiliki perkara hukum tidak bisa ditahbiskan di Wat Tha Mai.

Sehingga mereka berpindah ke Kuil Budha Wimok Siwalai, distrik Suan Phueng, provinsi Ratchaburi.

Baca Juga: Imbas Penggemar Serukan Keadilan untuk Kematian Idolanya, Jasad Tangmo Nida Bakal Diautopsi Ulang Sampai Proses Penyelidikannya Diawasi Komite Hak Asasi Manusia

Keputusan Robert dan Por yang terkesan tiba-tiba di tengah kasus yang dihadapi ini mendapat komentar dari Phra Ajarn Uthen.

Phra Uthen memberi contoh dari banyak kasus di mana seseorang yang datang untuk ditahbiskan tiba-tiba menjadi percaya dan mengungkapkan ceritanya.

Hal ini juga dapat dianggap sebagai hadiah untuk Por dan Robert percaya prinsip-prinsip psikologi dengan menggunakan dharma untuk menyelidiki kebenaran.

Diberitakan sebelumnya, Por dan Robert, merupakan dua orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus Tangmo Nida, aktris yang jatuh dari kapal dan meninggal dunia.

Source : Kompas.com

Editor : Nailul Iffah

Baca Lainnya

Latest