Saat ini komitmen McDonald’s hanya mencakup Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Amerika Latin, namun tidak di Asia.
Di Inggris sendiri, menu sarapan McDonald’s telah secara eksklusif menggunakan telur bebas kandang baterai semenjak 1998.
Awal tahun ini, Global Cage-Free Restaurant Report yang diterbitkan Open Wing Alliance, sebuah koalisi global yang terdiri dari 80 organisasi perlindungan hewan yang memiliki tujuan yang sama dalam membebaskan ayam dari kandang baterai, mengumumkan kelambanan McDonald’s dalam menangani masalah kesejahteraan hewan, menekankan bahwa McDonald’s adalah “pelanggar terburuk” di industri restoran.
“Setidaknya terdapat 10.000 gerai yang berada di Asia, kegagalan McDonald’s dalam mengimplementasikan standar bebas kandang baterai memiliki sejumlah implikasi untuk hewan, termasuk juga kesehatan manusia,” tambah Angelina.
Sebagai tambahan fokus di samping kesejahteraan hewan, penelitian menunjukkan bahwa telur dari sistem kandang baterai memiliki risiko kontaminasi Salmonella yang lebih besar.
Salmonella merupakan bakteri yang diperkirakan oleh WHO sebagai penyebab 155.000 kematian secara global setiap tahunnya.
McDonald’s gunakan standar yang berbeda untuk konsumen di Asia
Di 2020, McDonald’s mulai menyuarakan "values-driven mindset" sebagai bagian dari strategi baru mereka, menandai rencana untuk "membuat perbedaan di dunia" dalam upaya untuk tetap relevan dengan para konsumen yang sadar nilai-nilai kesejahteraan hewan.
Dan sayangnya, kantor pusat global dan regional McDonald's belum mulai untuk secara serius terlibat dalam dialog dengan kelompok advokasi Asia mengenai rencana bebas kandang baterai mereka, ujar Angelina.
“Puluhan ribu konsumen telah bergabung dengan seruan agar McDonald's mengadopsi kebijakan bebas kandang baterai di Asia. Sudah waktunya bagi McDonald's untuk bertindak.”