Follow Us

Operasi Militer Rusia Dapat Kecaman dari Berbagai Pihak, Pengamat Eropa Timur 'Endus' Ada Tujuan Terselubung di Balik Serangan ke Ukraina

Ruhil Yumna - Selasa, 01 Maret 2022 | 21:55
Potret kondisi Ukraina dari udara.
The Guardian

Potret kondisi Ukraina dari udara.

“Karena kalau diberikan sanksinya secara militer kan mekanismenya belum ada, karena Ukraina bukan atau belum menjadi anggota NATO, Ketika mungkin nanti Ukraina sudah menjadi anggota NATO, baru artikel (pasal) kelima NATO itu berfungsi,” ujarnya.

Akar Perseteruan Ukraina dan NATO dengan Rusia

Archel menambahkan dari sudut pandang Bangsa Rusia, Kiev merupakan ibukota pertama Bangsa Rus (Rusia), yang mulai ditempati pada akhir abad kesembilan.

Kiev merupakan kota dengan posisi strategis, dimana berada di bantaran Sungai Dnieper yang alirannya mencapai Kota Konstantinopel, pusat perdagangan dunia pada masa itu.

“Secara history bahwa cikal bakalnya sebenarnya Kiev itu adalah ibukota pertama negara Rus, Kerajaan Rus, terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu, terjadi peperangan antar kerajaan di bagian utara,” ungkapnya.

Pada abad ke-17, setelah melewati serangkaian perang wilayah Kiev pun terbagi menjadi dua, bagian timur dikuasai oleh Kekaisaran Rusia, dan bagian barat dikuasai oleh Polandia bersama dengan sekutunya, hal tersebut berlanjut hingga Kekaisaran Rusia jatuh dan digantikan dengan Uni Soviet, dan pada tahun 1991 bersamaan dengan bubarnya Uni Soviet, Ukraina pun mendeklarasikan kemerdekaannya sebagai sebuah negara.

Seperti diketahui pasca merdeka sebagai sebuah negara, berbagai dinamika pun terjadi di Ukraina, salah satunya terkait dengan kedekatan Ukraina dengan NATO.

Menurut Archel, hal inilah yang menyebabkan munculnya potensi berbahaya dalam hal pertahanan dan keamanan teritorial Rusia.

Baca Juga: Jangan Sampai Kecolongan, Penderita Hipertensi Dilarang Keras Konsumsi Makanan Sejuta Umat Ini, Awas Bisa Bikin Tekanan Darah Langsung Melonjak Tinggi!

“Setelah Uni Soviet bubar tahun 1991 akhir, Ukraina kemudian memerdekakan diri, jadilah mereka negara yang berdaulat.

Itu kan dinamikan menjadi berubah, nah perubahan inilah yang kemudian lambat laun membuat Rusia merasa keamanan teritorialnya menjadi potensi serangan dari negara-negara NATO,” katanya.

Selain itu pasca bubarnya Uni Soviet pada tahun 1991, NATO dan Amerika Serikat yang memiliki identitas sebagai pionir dan ‘gembala’ dari ideologi liberal-demokrasi, terus menyebarkan pengaruhnya ke negara-negara Eropa Timur.

Source : Sonora.ID

Editor : Ruhil Yumna

Baca Lainnya

Latest