Saat lebaran ketupat, masyarakat muslim Jawa umumnya membuat ketupat untuk diantarkan ke kerabat terdekat dan kepada orang yang lebih tua.
Tujuan lebaran ketupat adalah sebagai simbol kebersamaan dan lambang kasih sayang.
Versi lain menyebutkan, di masa lalu lebaran ketupat merupakan sebuah tradisi memuja Dewi Sri, Dewi Pertanian dan Kesuburan.
Dewi Sri dianggap sebagai pelindung kelahiran, kehidupan, kekayaan, dan kemakmuran.
Ketika ajaran Islam mulai masuk ke Indonesia, tradisi tersebut mengalami akulturasi dan pengubahan makna.
Dewi Sri tak lagi dipuja sebagai dewi padi atau kesuburan, tapi hanya sebagai simbol yang direpresentasikan dalam bentuk ketupat yang bermakna ucapan syukur kepada Tuhan.
Lebaran ketupat diyakini merupakan tuntunan yang luhur untuk menjadi pribadi lebih baik.
Tradisi ini juga merupakan salah satu budaya keislaman di tanah Jawa yang tetap dipertahankan dan tidak punah eksistensinya.
(*)