Dengan pemahaman tersebut, banyak juga yang menganggap bahwa anjing jantan yang tidak mengangkat kaki ketika buang air kecil mengalami gangguan kesehatan.
Begitu pula dengan anjing betina yang yang tidak jongkok saat buang air kecil.
Dilansir dari kompas.com, anjing jantan dan betina memiliki tujuan berbeda saat buang air kecil, yaitu menghilangkan limbah cair dan menandai wilayah.
Anjing jantan jauh lebih suka menandai area dengan aroma, dan inilah yang berkontribusi pada kebiasaan mengangkat satu kakinya.
Mengangkat satu kaki nyata mampu memudahkan anjing untuk buang air kecil di permukaan yang lebih tinggi, seperti pohon atau pagar, dan menjangkau area yang lebih luas.
Dengan demikian, tanda yang dihasilkan pun akan jauh lebih kuat daripada urin di tanah.
Sebenarnya, mengangkat kaki bukanlah kebiasaan alami yang ada sejak anjing dilahirkan.
Sebuah artikel penelitian yang ditulis oleh Dr. Betty McGuire yang memiliki gelar PhD di bidang ekologi dan biologi evolusioner dari Cornell University menjelaskan hal tersebut.
Penelitian itu mempelajari praktik menandakan wilayah dengan bahu pada hewan peliharaan.
Hasilnya ditemukan bahwa ada dua poster utama yang digunakan anjing jantan untuk buang air kecil.
Pose tersebut adalah angkat kaki klasik dan posisi yang dikenal sebagai juvenile learn postur atau racahorse stance.