"Karena masih banyak lagi hal-hal yang perlu dijadikan parameter salah satunya adalah misalnya keterampilan sosial, riwayat masa lalu, tujuan," sambungnya.
Selain itu Kasandra juga menjelaskan bahwa tidak boleh langsung menyimpulkan memperlakukan boneka seperti manusia sebagai tindakan yang menyimpang.
"Selama ketiga hal tersebut mungkin tidak sesuai dengan kriteria perilaku menyimpang, tentu saja perilaku memperlakukan boneka seperti manusia tidak serta merta atau dengan mudah langsung dianggap sebagai perilaku menyimpang," ujar Kasandra.
Psikolog Kasandra berujar, ada tujuan lain untuk mengadopsi boneka spirit doll, bisa jadi sebagai bahan konten dan hiburan semata.
"Terutama misalnya mungkin di Indonesia dengan banyaknya tujuan untuk membuat konten lalu kemudian mungkin ada unsur humor, menghibur dan lain sebagainya," kata Kasandra.
"Kita tidak bisa langsung menyimpulkan semudah itu, karena sekali lagi untuk dapat mengklasifikasikan sebuah perilaku menyimpang tentu harus ada parameter-parameter yang jelas yang harus terpenuhi semuanya " tegasnya.
Diketahui beberapa selebriti di Indonesia telah mengadopsi boneka spirit doll, seperti Ivan Gunawan, Soimah, Celine Evangelista, dan Sarwendah.
(*)