Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Curi Perhatian Media Vietnam, Intip Hutan di Indonesia ini yang Terlarang Bagi Laki-laki dan Hanya Boleh Dimasuki Kaum Perempuan dengan Cara Tak Biasa ini

Nabila Nurul Chasanati - Senin, 13 Desember 2021 | 09:30
Hutan musim dan hutan hujan tropis memiliki beberapa perbedaan.
unsplash/SebastianUnrau

Hutan musim dan hutan hujan tropis memiliki beberapa perbedaan.

GridHype.ID - Tak banyak diketahui, ternyata ada hutan di Indonesia yang begitu memuliakan perempuan.

Bagaimana tidak, hutan ini hanya boleh dimasuki oleh perempuan saja.

Hal ini menelisik Indonesia memiliki beragam suku dan kaya akan tradisi.

Salah satunya adalah tradisi yang ada di hutan di Jayapura yang hanya boleh dimasuki wanita dan terlarang bagi para pria.

Mengutip dari National Geographic,di Jayapura, terdapat hutan adat yang masih dijaga oleh para warganya hingga saat ini.

Namanya adalah Hutan Adat Perempuan yang tepatnya terletak di Kampung Enggros, Teluk Youtefa.

Dinamakan Hutan Adat Perempuan karena yang boleh memasuki hutan tersebut hanyalah kaum perempuan.

Apabila ditemui ada laki-laki yang memasuki hutan tersebut, maka dia akan dikenakan denda.

Kaum perempuan Kampung Enggros biasa memasuki hutan tersebut dengan kole.

Mereka memiliki budaya mencari kerang di sana dengan tanpa berbusana.

Baca Juga: Bak Disambar Gledek di Siang Hari, Rombongan Ustaz Zacky Mirza Alami Kecelakaan, Mobil Nyaris Terbalik

“Jadi kami melucuti semua pakaian, lalu turun ke air dan mencari kerang,” terang Yopince Hanasbey (51), warga Kampung Enggros.

“Kalau orang tua bilang, bila kami turun ke air menggunakan pakaian, jadinya kami menjadi susah untuk mendapatkan kerang.”

Belum pernah mendengar ada tempat seperti ini di Indonesia?

DIkutip dari Intisari Online, meski jarang diketahui, media Vietnam yang mengutip dari BBC menjelaskan keberadaan hutan ini.

Media Vietnam 24h.com.vn, menyebutnya sebagai "Hutan aneh di Asia Tenggara: Wanita suka telanjang saat memasukinya."

Menurut BBC, hutan seluas 8 hektar ini, terletak di kota Jayapura, provinsi Papua, Indonesia.

Dilaporkan, wanita yang memasuki wilayah ini akan menanggalkan pakaian mereka. Kemudian, bagi pria yang nekat masuk ke wilayah ini akan dikenakan denda Rp1 juta.

Hal tersebut pernah diungkapkan oleh sebuah film dokumenter yang dibuat oleh BBC di Indonesia.

Berbicara kepada pembuat film dokumenter, Adriana Meraudje, seorang penduduk setempat, mengungkapkan tentang pulau itu.

"Ini adalah hutan hanya untuk wanita. Itu sudah ada sebelum saya lahir. Dan tradisi itu telah dipertahankan sejak itu. Hidup dan mati ini berbeda dari prinsip umum," katanya.

Baca Juga: Terletak di Jawa Tengah dan Jawa Timur, 3 Hutan Angker ini Disebut-sebut Miliki Cerita Misterius dan Tempatnya Para Penghuni Gaib

"Untuk masuk hutan, perempuan harus telanjang bulat. Pakaian apapun, termasuk pakaian dalam, tidak diperbolehkan," katanya.

"Jika laki-laki datang ke hutan, bahkan hanya berdiri dari luar melihat ke dalam, dia akan dihukum. Kami akan mengambil mereka ke pengadilan adat," kata Adriana.

Lalu, apa yang dilakukan para wanita yang memasuki hutan ini?

Ari Rumboyrusi, warga lainnya, mengatakan bahwa sudah menjadi tradisi bagi perempuan untuk pergi ke hutan bersama-sama untuk menangkap kerang dan mengobrol.

"Saat air surut, kita semua akan pergi ke hutan bersama-sama. Kami bahkan mengundang teman-teman kami untuk bergabung. Ketika di hutan, kami merasa bebas dan nyaman karena tidak ada pria di sekitar," Ari berbagi dengan BBC.

"Hanya perempuan, jadi kami nyaman berbagi segalanya, telanjang, berenang di laut dan menangkap kerang bersama," tambah Ari.

Setelah itu, para wanita akan membawa kerang, tiram, dan remis ke pasar untuk dijual.

Sayangnya, baru-baru ini hutan keramat tersebut mendapat masalah.

Bukan dari laki-laki, tetapi masalah tersebut berasal dari sampah yang dibuang dari kota-kota terdekat.

"Kami melihat lebih banyak sampah plastik daripada kerang di sini dan sangat sedih karenanya," kata Origenes Meraudje, seorang pejabat setempat.

"Dulu, kami hanya membutuhkan setengah hari untuk mengisi satu perahu dengan kerang," imbuhnya.

"Tapi sekarang, semuanya berbeda. Kami menghabiskan waktu seharian dan kami masih belum bisa mengisi setengah dari perahu," jelasnya.

Baca Juga: Banjir Hujatan Seantero Negeri Usai Bawakan Acara Bareng Raffi Ahmad, Nia Ramadhani Curhat Singgung Manusia Tidak Sempurna

(*)

Source :Intisari Online National Geographic

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x