Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Cara Licik China 'Menjajah' Dunia, Sejumlah Negara Khawatir Lewat Jebakan Utang Sampai Minta Pihak Barat dan Inggris Turun Tangan

Nabila Nurul Chasanati - Senin, 06 Desember 2021 | 15:15
Presiden baru Laos, Thongloun Sisoulith (kanan) bersama dengan Presiden China Xi Jinping. Ia menghadapi tantangan besar menjabat presiden di tengah kebangkrutan Laos karena utang China
Nikkei Asia

Presiden baru Laos, Thongloun Sisoulith (kanan) bersama dengan Presiden China Xi Jinping. Ia menghadapi tantangan besar menjabat presiden di tengah kebangkrutan Laos karena utang China

GridHype.ID - Pengaruh China makin meluas di dunia.

Terlebih negara yang disebut Tirai Bambu tersebut bak sedang 'menjajah' negara-negara yang lebih kecil melalui pinjaman.

Sebelumnya, China dituduh memanfaatkan pinjaman besar-besaran agar dapat merebut aset dan membangun pangkalan militer di negara-negara kecil dunia ketiga.

Dikutip dari Intisari Onlineyang dimuat 6 April 2019, Negara-negara berkembang mulai dari Pakistan hingga Djibouti, dari Maladewa hingga Fiji, semua berutang besar ke Cina.

Bukan sekadar perkiraan, dilansir dari The Sun, nyatanya memang sudah ada negara yang menunggak hutang dan dipaksa untuk menyerahkan kendali aset negaranya atau harus mengizinkan China untuk mempunyai pangkalan militer di negara tersebut.

Tak hanya berniat merebut pangkalan militer, China juga membuat banyak negara khawatir.

Dikutip dari Bangka Pos, sejumlah pihak khawatir dengan langkah China memberikan utang dalam jumlah besar ke sejumlah negara.

Hingga ada kesan pihak barat dan Inggris diminta turun untuk menyelematkan.

Baca Juga: Padahal Sang Suami Sudah Lakukan Kekerasan pada Dirinya, Wanita ini Malah Ngotot Ogah Cerai Gara-gara Alasan Tak Masuk Akal ini

Ya, pemberian pinjaman oleh China melalui Program Belt and Road Initiative dikhawatirkan banyak pihak termasuk para ahli.

Melalui program ini China telah menggelontorkan miliaran dolar untuk jalan, pelabuhan, rel kereta api, dan jembatan baru di seluruh Asia, Indo-Pasifik, Afrika, dan tetangga dekat Uni Eropa di Balkan Barat.

Melansir express.co.uk (2/12/2021), para kritikus mengklaim Beijing menggunakan proyek infrastruktur untuk menghubungkan negara-negara yang lebih kecil dan lebih miskin ke dalam "diplomasi perangkap utang".

Source :Intisari Online bangka pos

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x