Kondisi ini dikenal sebagai kompleks gejala MSG.
Penderita mungkin mengalami gejala-gejala seperti sakit kepala, otot tegang, mati rasa dan kesemutan.
Cara mengatasi bahaya mie instan Seorang ahli gizi di New York University, Lisa Young mengatakan, sebenarnya mi instan boleh dikonsumsi asalkan tidak setiap hari.
Ia juga menyarankan, sebaiknya mi instan sebaiknya dikonsumsi dengan cara mengkombinasikan dengan makanan yang bukan makanan pemrosesan dan lebih sehat, seperti sayur dan telur.
Bila kamu terbiasa mengonsumsi mie instan setiap hari, maka mulailah dengan mengurangi porsinya secara perlahan namun pasti.
Ada baiknya diimbangi dengan memperbanyak makan makanan sehat dan bergizi variatif, seperti buah dan sayur, untuk menjaga kesehatan tubuh.
Lebih tepatnya, mi instan bisa dikonsumsi dalam 1-2 kali sebulan.
Dikutip dari Kompas.com,hal tersebut disampaikan oleh ahli diet Mount Elizabeth Hospital Seow Vi Vien, seperti dikutip dari The Strait Times via Kompas.com.
Namun menurut Vien, batas aman makan mi instan dalam seminggu adalah 1-2 kali.
Sementara Dr. Frank B. Hu, profesor nutrisi dan epidemiologi di Harvard, merekomendasikan untuk konsumsi mi instan 1-2 kali dalam sebulan.
Pasalnya hal ini dapat berdampak pada masalah kesehatan.