Saat ini Archi sedang mengembangkan koridor barat yang memiliki potensi tambahan cadangan emas sekitar 5,3-13 juta ounces dalam 5 tahun ke depan. Seiring dengan adanya tambahan cadangan emas di koridor barat, Archi pun akan menambah kapasitas pabrik pengolahannya menjadi 8 juta ton per tahun atau million ton per annum (mtpa) di 2025.
Pada akhir 2020, kapasitas pabrik pengolahan baru mencapai 3,6 juta ton dan meningkat menjadi 4 juta ton di akhir tahun.
Adapun hasil tambang dari keempat blok emas yang dimiliki Archi kemudian diolah di pabrik pengolahan yang berada di dalam kawasan tambang.
Pabrik ini baru menghasilkan produk gold bullion (gold dore) yang berupa campuran emas dan perak.
Selanjutnya, gold dore produksi Archi dikirim ke PT Antam Tambang Tbk dan PT Bumi Sukesindo, kedua perusahaan ini punya sertifikat untuk pemurnian emas. Archi sendiri hingga saat jni belum punya pabrik pemurnian sendiri, meski sedang bersiap untuk pembangunannya mulai tahun depan.
Pada lokasi tambang itu, juga ada Tailings Storage Facility (TSF) yang menjadi lokasi penampungan limbah hasil pengolahan emas.
TSF tampak seperti danau namun berisikan lumpur basah dan hanya dibiarkan terbuka tanpa penutup.
Archi memastikan bahwa TSF ini sudah berada dalam kondisi yang aman sesuai aturan yang ada, sehingga memang tak perlu penutup.
(*)