Suzy mengakui bahwa sulit untuk memastikan apakah sebuah industri pembuat makanan sudah melakukan standar kebersihan yang tepat atau tidak.
Namun, ia menganggap bahwa suatu makanan tidak mungkin steril, tak sama alat kedokteran di rumah sakit.
"Kalau yang namanya makanan minuman, itu wajar ada bisa terkontaminasi gitu ya, terkontaminasi oleh baik bakteri atau virus yang kalau ditelan oleh kita akan bisa menjadi penyakit," jelasnya.
Langkah pencegahan
Itu sebabnya, hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terkena demam tifoid adalah dengan memperkecil kemungkinan penyebaran penyakit menular ini.
Beberapa kiat meminimalisir kemungkinan terkena demam tifoid yang disarankan oleh Suzy adalah menjaga kebersihan pribadi, kebersihan makanan, dan mendapatkan vaksin tifoid.
Kebersihan pribadi dapat dilakukan dengan cara mencuci tangan menggunakan sabun, sedangkan kebersihan makanan dapat dipastikan melalui proses pemanasan hingga 70 derajat celsius.
"Meyakinkan bahwa makanan tersebut sudah dimasak hingga matang karena kalau kurang matang, apalagi kalau yang raw food, mentah ya, bakteri yang terkontaminasi tadi utuh dan langsung mengundang kontaminasi kalau tertular oleh kita," ucap Suzy.
Cara mencegah penyakit demam tifoid lainnya, yang dianggap optimal, adalah dengan melakukan vaksinasi.
Vaksin tifoid bisa didapatkan oleh anak usia dua tahun hingga orang dewasa di beberapa rumah sakit atau klinik.
Nantinya, vaksin tifoid akan berfungsi menjaga kekebalan tubuh selama tiga tahun ke depan.