"Saya tahu sejumlah insiden terjadi setiap tahun dengan limbah beku dari pesawat, tapi ini tidak membeku dan seluruh kebunnya berceceran kotoran itu dengan cara yang sangat tidak menyenangkan," kata anggota dewan tersebut.
Anggota dewan itu menyampaikan bahwa pemilik kebun berada di kebunnya saat limbah kotoran manusia itu jatuh dari atas pesawat, sehingga mengguyur ia dan kebunnya.
"Semoga itu tidak pernah terjadi lagi pada warga kami," tandasnya.
John Bowden, anggota dewan untuk Eton & Castle, menyebut insiden itu dapat terjadi "satu banding satu miliar".
Bowden meminta pihak maskapai lebih hati-hati karena cuaca hangat saat ini berarti kotoran bisa keluar sebagai barang yang lebih "cair".
Anggota dewan paroki Whitfield, Geoff Paxton, yang telah bekerja di bandara selama 40 tahun, menyebut insiden itu "sangat langka" dan sudah lama tidak terjadi.
"Kami dulu memiliki masalah dengan es biru (kotoran manusia beku dan disinfektan) pada saat kedatangan, tetapi itu karena toilet itu dulu bocor," kata Paxton.
Menurutnya, toilet vakum di pesawat modern jauh lebih aman seharusnya.
Insiden yang lebih keji
Warga Andrew Hall, yang hadir pada pertemuan virtual, mengatakan, perusahaan air didenda "jutaan" ketika membuang limbah ke sungai,
maka "ketika sebuah pesawat mengirimkan limbah ke kepala orang, terus terang saya pikir itu lebih keji".