Terapi tersebut nantinya bakal membantu Marshanda mengenali dirinya sendiri lebih baik lagi.
"Jadi gue bekerja dengan dia psikiater, satu dari Indonesia, satu dari US. Psikiter di US rekomendasiin gue untuk ketamin therapy," ujarnya.
Setelah melakukan riset, Caca menemukan fakta bahwa terapi ketamin banyak dilakukan orang-orang yang memiliki treatment resistant depression.
Caca mengatakan, dalam bipolar disorder, depresi memang termasuk ke dalamnya dan iapun mengaku pernah merasakannya.
Oleh karena itu, terapi ketamin diambil Marshanda untuk membantu mengatasi kondisinya.
Sebagai informasi,mengutip NationaGeographic.co.id,satu dosis ketamin dikatakan bisa mencegah pemikiran bunuh diri pada penderita depresi berat.
Menurut penelitian terbaru, ia dianggap lebih efektif dibanding obat penenang tradisional yang selama ini digunakan.
Beberapa studi sebelumnya memang menunjukkan bahwa ketamin yang merupakan obat anestesi ini efektif sebagai antidepresan.
Meskipun terlalu dini untuk mengatakan bahwa ketamin sangat sempurna sebagai solusi pencegahan bunuh diri, namun ia benar-benar menjanjikan bagi penderita depresi yang belum sembuh dan masih bertahan dengan pengobatan lama.
“Studi ini menunjukkan bahwa ketamin bisa bertindak dengan cepat untuk mengurangi pemikiran bunuh diri pada pasien depresi,” kata Michael Grunebaum, psikiater sekaligus pemimpin penelitian ini.
“Penelitian lanjutan untuk mengevaluasi ketamin dan efek ‘anti bunuh diri’-nya dapat membuka jalan bagi pengembangan obat anti depresan baru yang bertindak lebih cepat. Ini bisa membantu orang-orang yang belum sembuh dengan pengobatan yang ada saat ini,” paparnya.