Target berapa tahun mengumpulkan uang lewat investasi. Dan pada usia berapa kita harus mencapai target tersebut.
Dengan demikian, kita akan betul-betul selektif dalam memilih instrumen investasi. Karena ingin hasil yang nyata, bukan main-main.
Sehingga mempelajari betul seluk beluk instrumen tersebut, termasuk cara mengelola risikonya dengan tepat.
3. Ingin untung besar, tetapi risiko kecil
Ada istilah high risk, high return. Artinya risiko tinggi, keuntungan pun besar. Berarti risiko berbanding lurus dengan hasil investasi.
Kalau risiko investasi rendah, umumnya keuntungan tipis atau kecil. Sebagian investor, khususnya pemula dengan karakteristik mau untung cepat dan besar, tetapi risiko kecil.
Jadi mudah sekali tergiur iming-iming manis imbal hasil tidak wajar dari perusahaan investasi. Akhirnya masuk perangkap investasi ilegal.
Uang yang sudah ditanam, dibawa kabur pemilik perusahaan investasi bodong. Bukannya dapat cuan banyak, malah kehilangan modal besar.
4. Investasi hanya di satu instrumen
Kesalahan lain investor dalam berinvestasi adalah tidak melakukan diversifikasi. Hanya berkutat pada satu produk atau instrumen saja.
Diversifikasi dapat membantu melindungi keuangan kita, jika sewaktu-waktu salah satu produk investasi mengalami kerugian atau untung tidak maksimal.