Saat sudah viral, data dan informasi pribadi milik pengguna media sosial biasanya akan mudah diketahui oleh orang lain.
Jika dibiarkan terlalu menyebar luas, hal ini tentu akan membahayakan.
Bahaya akan mengintai ketika hacker sudah melihat peluang data dari seseorang yang oversharing.
Penggunaan media sosial yang oversharing, biasanya menjadi sasaran empuk para hacker.
Para hacker dengan mudah membuat gambaran tentang target dan kemudian menentukan metode serangan digital yang akan mereka lakukan.
Perlu diketahui bahwa hacker juga bisa mengetahui informasi dari pemilik akun meskipun mereka tidak membagikan yang secara publik.
Hal tersebut bisa diperoleh dengan menelusuri dan mengidentifikasi target lewat orang sekitarnya.
Baca Juga: Memori HP Sering Penuh karena WhatsApp? Begini Cara Menghematnya, Enggak Bikin Kesel Lagi Deh
Lebih parahnya lagi, hacker bisa meniru identitas mereka untuk menipu target.
Metode yang biasa dipakai disebut dengan rekayasa sosial atau manipulasi psikologi.
Hal ini terjadi saat hacker menduplikasi identitas orang terdekat dan melakukan penipuan.
Penipuan bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan meminta bantuan berupa kiriman uang.