Tekanan dari pendarahan yang berlebihan atau parah menyebabkan darah kaya oksigen tidak dapat mengalir ke jaringan otak.
Sejumlah 60% keuntungan dari artikel Health Kompas.com disalurkan untuk warga terdampak Covid-19.
Akibatnya, otak jadi kekurangan oksigen dan mengalami pembengkakan atau kondisi yang dikenal dengan edema selebral.
Selain itu, darah yang terkumpul dari pendarahan juga bisa membentuk gumpalan atau benjolan bernama hematoma.
Hematoma dapat menekan otak dan menghambat oksigen menjangkau sel-sel di otak.
Apabila tidak segera ditangani, pendarahan otak bisa menyebabkan kematian karena sel-sel di otak mati kekurangan oksigen.
Penyebab pendarahan otak?
Ada beberapa faktor yang bisa jadi penyebab pendarahan otak, antara lain:
- Trauma atau cedera kepala
- Aneurisma otak
- Tekanan darah sangat tinggi
- Kelainan pembuluh darah
- Gangguan pendarahan
- Penyakit liver
- Tumor otak
- Efek samping narkoba
Pendarahan otak dapat menyebabkan berbagai gejala penyakit, antara lain:
- Badan tiba-tiba kesemutan
- Lemas
- Mati rasa atau lumpuh pada wajah, lengan, kaki, atau sebelah bagian tubuh
- Sakit kepala parah
- Susah menelan
- Gangguan penglihatan
- Tubuh kehilangan keseimbangan atau koordinasi
- Bingung atau susah berkomunikasi
- Tidak bisa bicara atau cadel
- Pingsan
- Kejang