Follow Us

Bakalan Nyesel KalAu Sampai Enggak Tahu, Ternyata Penerima Vaksin jenis Ini Tak Butuh Dosis Kedua

Ruhil Yumna - Sabtu, 25 September 2021 | 15:45
Vaksin Janssen
Koeksi pribadi

Vaksin Janssen

Vaksin Johnson & Johnson dikembangkan oleh Janssen Pharmaceutical Companies. Vaksin ini menggunakan platform non-replicating viral vector atau menggunakan vektor adenovirus.

Dokter patologi klinis Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Tonang Dwi Ardyanto, memberikan penjelasan tentang alasan vaksin Janssen hanya perlu satu kali suntikan.

Penjelasan itu ia unggah di laman Facebook pribadinya pada Jumat (10/9/2021).

Kompas.com telah mendapatkan izin dari Tonang pada Minggu (12/9/2021) untuk mengutip unggahan tersebut.

Tonang menjelaskan, vaksin Janssen menggunakan metode viral vector. Metode itu sama dengan yang digunakan pada vaksin Cansino, AstraZeneca, dan Sputnik.

Seperti diketahui, vaksin AstraZeneca dan Sputnik diberikan lewat dua kali penyuntikan.

Namun, vaksin Janssen dan Cansino hanya butuh satu kali penyuntikan saja.

Baca Juga: BERITA POPULER: Pasian Covid Bisa Langsung Dapat Vaksinasi, Nangka Pantang Dikonsumsi dengan Orang Kondisi ini Hingga, KD Ketar-ketir Soal Rumah Tangganya

Ia mengatakan, lebih spesifik lagi, keempat vaksin tersebut termasuk dalam viral vector dengan tipe non replicating. Maka seharusnya tidak cukup bila hanya satu kali pemberian.

"Virus vectornya sendiri, sudah dihilangkan kemampuan replikasinya, sehingga sekali dimasukkan, segera ditangkap sel imun bawaan tanpa ada aktivitas lagi," jelas Tonang.

"Virus vector tersebut tidak bisa berkembang biak dalam tubuh manusia penerima vaksin. Maka pemberiannya minimal 2 kali, bisa lebih," ujar dia.

Berbeda jenis adenovirus

Source : GridStar.ID

Editor : Hype

Baca Lainnya

Latest