Walau pasien memiliki kondisi fisik yang bagus, kemoterapi tidak bisa dilakukan bila organ vital pasien bermasalah.
Misalnya, jantung pasien hanya berfungsi sebesar 40 persen. “Kemoterapi memiliki berbagai syarat.
Salah satunya adalah tidak memiliki kerusakan organ vital.
Satu syarat saja tidak terpenuhi, kemoterapi tidak bisa dilakukan,” kata dr Noorwati.
Efek samping kemoterapi
Walau dapat membunuh sel kanker, kemoterapi juga dapat membunuh sel normal.
Dokter Noorwati mengatakan, sel normal yang mati ini dapat menimbulkan berbagai efek samping yang dapat terjadi di seluruh tubuh.
Misalnya, bila sel di lambung terkelupas, pasien akan merasakan mual.
Tak hanya itu, dr Noorwati mengatakan bahwa kemoterapi memiliki berbagai efek samping ringan, mulai dari sariawan, lemas, hingga rambut rontok.
“Sementara, efek samping berat adalah penurunan jumlah sel darah putih, demam tinggi, dan sepsis.
Namun, efek samping berat cukup jarang terjadi,” tuturnya. Selain kemoterapi, imunoterapi dan targeted therapy kerap digunakan dalam pengobatan kanker.