Follow Us

Kasus Covid-19 Menurun dan Kinerja Pemerintah Dipuji oleh WHO, Menkes Budi Ambil Langkah Mengejutkan Sebut Indonesia Siap Dijadikan Pusat Global Pembuatan Vaksin

Nabila Nurul Chasanati - Jumat, 17 September 2021 | 20:00
Vaksin booter Covid-19 dinilai ilmuwan internasional belum diperlukan masyarakat umum.
IST

Vaksin booter Covid-19 dinilai ilmuwan internasional belum diperlukan masyarakat umum.

Dilansir dari GridHealth.ID, WHO menyebut Indonesia berhasil menunjukkan langkah tegas dengan mempercepat dan memaksimalkan program vaksinasi sebagai upaya mengakhiri pandemi Covid-19.

"Untuk negara yang belum bisa memproduksi vaksin sendiri, Indonesia sudah termasuk advance dalam melaksanakan vaksinasi Covid-19."

"Tantangannya menjangkau kelompok-kelompok rentan," ujar Immunization Officer WHO Indonesia dr Olivia Silalahi dalam pernyataannya, Jumat (11/6/2021) malam, dikutip dari Tribunnews.com.

Akibat hal tersebut, kabarnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin tengah bekerjasama dengan WHO untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat global pembuatan vaksin Covid-19 mRNA.

Dalam wawancara yang dikutip dari Reuters pada Kamis (16/9/2021), Menkes Budi berambisi untuk menyaingi Afrika Selatan.

Baca Juga: Jangan Sampai Kecolongan, Indonesia Harus Tetap Waspada, Muncul Varian Baru Covid-19 yang Disebut-sebut Tahan Terhadap Vaksin

Budi menuturkan, Indonesia akan memulai inisiatif dengan memprioritaskan pembelian vaksin Covid-19 dari perusahaan yang berbagi teknologi dan mendirikan fasilitas di Indonesia.

"Kami bekerja sama dengan WHO untuk menjadi salah satu pusat manufaktur global untuk mRNA," katanya.

Tak hanya itu, Budi menambahkan bahwa dia telah melobi langsung Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam perjalanan awal bulan ini ke Eropa.

"WHO telah menunjuk Afrika Selatan sebagai lokasi pertama, dan saya mengatakan bahwa secara logis Indonesia harus menjadi yang kedua," tegasnya.

Budi mengatakan Indonesia tertarik untuk membangun keahlian dalam vaksin mRNA, serta tembakan vektor virus seperti yang diproduksi oleh AstraZeneca.

"Inactivated virus tidak masalah dengan segala kurang lebihnya, efikasinya tidak akan terlalu jauh dengan dengan Sinovac katakanlah 70% mungkin."

Source : Tribunnews.com, Gridhealth

Editor : Nabila Nurul Chasanati

Baca Lainnya

Latest